“BAPAKU YANG SEDANG BERDOA”
Refleksi bagi mamre dalam mengikuti pekan doa tahun 2013
Oleh
: Josep A. Sembiring
Sulit
untuk membayangkan jika seorang kepala rumah tangga tidak bias berdoa dan
jarang mendoakan keluarganya dengan iman.
Beberapa catatan pengalaman penulis dalam melayani mamre, setekun apakah
kaum bapa kita dalam berdoa ?.
1.
Masih ada mamre yang tidak tahu berdoa,
saat atau diluar kebaktian mamre tidak pernah membawa doa.
2. Masih
ada mamre kita yang kurang tekun berdoa. Dia tahu tapi malas atau malu untuk
berdoa.
3.
Mamre yang berdoa hanya secara formal.
Misalnya mamre hanya berdoa saat PJJ, PA Mamre atau di jambur, dirumah juga
hanya saat makan dan mau tidur.
4.
Sedikit mamre kita yang sudah tekun
dalam doa dan mempunya jam khusus untuk mendoakan dirinya dan keluarga.
Ditambah lagi dengan lirik lagu yang
dinyanyikan oleh Nikita yang menjadi popular dan membuat peran bapa dalam
berdoa seolah-olah telah hilang. Mari
kita simak liriknya …!
Disore hari nan
sepi… ibuku bertelut
Sujud berdoa
kudengar namaku disebut.
Lirik ini seakan mengatakan bahwa sang
ibu dalam segala sesuatu dan keadaan tetap setia mendoakan anak-anaknya.
Paulus
Bambang menyatakan sebaliknya, kaum bapa umumnya berdoa untuk kesuksesan
lahiriah, yakni intelektual dan financial anaknya saja. Karena bapa akan senang
jika anaknya “lebih” dari dirinya.
Tokoh
Alkitab yang setia mendoakan anaknya
1.
Daud selalu setia dalam mendoakan
anaknya, sehingga dia berharap anaknya akan selalu setia kepada Tuhan (2 Sam.
23:5; 1 Raj. 2). Hasilnya, Salomo menjadi Raja yang sangat terkenal.
2.
Ayub, setiap anaknya berpesta pora dia
bangun cepat dan berdoa untuk anaknya. Dia mendoakan anaknya satu persatu
karena dia takut kalau-kalau anaknya ini berbuat dosa (Ayub 1:5).
3.
Dan masih banyak lagi, Nuh, Yakub,
Abraham, dll.
3
Pokok Doa Seorang Bapa
Setidak-tidaknya
seorang bapa haruslah mendoakan tiga pokok yang sentral untuk masa depan
anaknya.
1.
Doa Penyerahan. Berdoalah untuk
menyarahkan seluruh kehidupan anak kita kepada Tuhan sehingga Tuhan yang akan
membimbing dan mengajari hidupnya. Doa ini berarti kita menyerahkan seluruh
kehidupan anak-anak kepada Tuhan saja.
2.
Berdoalah untuk masa depan anak-anak.
Mendoakan masa depan anak-anak kita sangat penting, agar masa depan yang akan
diraih anak tersebutsesuai dengan kehendak Tuhan bukan sesaui keinginan anak
maupun orang tua.
3.
Berdoalah untuk pergaulannya. Sudah
manjadi rahasia umum kalau saat ini ada begitu banyak pergaulan yang membuat
generasi muda kita menjadi hancur. Oleh karena itu bapa juga harus selalu
medoakan pergaulan anaknya agar tetap dijalan yang benar.
Sikap
Bapa Saat Berdoa
Sikap
saat menucapkan doa kepada Tuhan harus menunjukan sikab seorang anak di depan
bapanya. Alm. Pdt. A. Munthe mengatakan doa yang sungguh-sungguh itu tidak kaku
tapi santai. Karena kuasa doa itu tergantung pada hubungan kita dengan Bapa
Surgawi, tidak pada bentuk kalimat atau bentuk kata-katanya.
Doa
Bapa Sebagai Insfirasi Anak
Dalam
Ulangan 6, dikatakan bahwa mengajarkan sesuatu kepada anak haruslah
diulang-ulang. Selain itu sikap guru yang mengajar juga menentukan keberhasilan
ajaran tersebut. Bapa sebagai guru dapat menjadi insfirasi anak dalam berdoa
dengan cara, berdoalah bersama anak kita, tanyakan kepadanya apa yang mau
didoakan tentang masa depan dan kehidupannya, apa masalah yang sedang
dihadapinya. Peganglah tangan anak kita, jika masih kecil rengkulah dia dalam
berdoa. Ini akan membuat anak akan semakin terinsirasi dengan bapannya dalam
berdoa. Selamat mencoba. (PKPW GBKP Runggun Limang, Klasis Tigabinanga)