Senin, 09 September 2013

bapaku yang sedang berdoa

“BAPAKU YANG SEDANG BERDOA”
Refleksi bagi mamre dalam mengikuti pekan doa tahun 2013
                                                         Oleh : Josep A. Sembiring                                  

            Sulit untuk membayangkan jika seorang kepala rumah tangga tidak bias berdoa dan jarang mendoakan keluarganya dengan iman.  Beberapa catatan pengalaman penulis dalam melayani mamre, setekun apakah kaum bapa kita dalam berdoa ?.
1.      Masih ada mamre yang tidak tahu berdoa, saat atau diluar kebaktian mamre tidak pernah membawa doa.
2.      Masih ada mamre kita yang kurang tekun berdoa. Dia tahu tapi malas atau malu untuk berdoa.
3.      Mamre yang berdoa hanya secara formal. Misalnya mamre hanya berdoa saat PJJ, PA Mamre atau di jambur, dirumah juga hanya saat makan dan mau tidur.
4.      Sedikit mamre kita yang sudah tekun dalam doa dan mempunya jam khusus untuk mendoakan dirinya dan keluarga.
Ditambah lagi dengan lirik lagu yang dinyanyikan oleh Nikita yang menjadi popular dan membuat peran bapa dalam berdoa seolah-olah telah hilang.  Mari kita simak liriknya …!
Disore hari nan sepi… ibuku bertelut
Sujud berdoa kudengar namaku disebut.

Lirik ini seakan mengatakan bahwa sang ibu dalam segala sesuatu dan keadaan tetap setia mendoakan anak-anaknya.
            Paulus Bambang menyatakan sebaliknya, kaum bapa umumnya berdoa untuk kesuksesan lahiriah, yakni intelektual dan financial anaknya saja. Karena bapa akan senang jika anaknya “lebih” dari dirinya.
Tokoh Alkitab yang setia mendoakan anaknya
1.      Daud selalu setia dalam mendoakan anaknya, sehingga dia berharap anaknya akan selalu setia kepada Tuhan (2 Sam. 23:5; 1 Raj. 2). Hasilnya, Salomo menjadi Raja yang sangat terkenal.
2.      Ayub, setiap anaknya berpesta pora dia bangun cepat dan berdoa untuk anaknya. Dia mendoakan anaknya satu persatu karena dia takut kalau-kalau anaknya ini berbuat dosa (Ayub 1:5).
3.      Dan masih banyak lagi, Nuh, Yakub, Abraham, dll.
3 Pokok Doa Seorang Bapa
            Setidak-tidaknya seorang bapa haruslah mendoakan tiga pokok yang sentral untuk masa depan anaknya.
1.      Doa Penyerahan. Berdoalah untuk menyarahkan seluruh kehidupan anak kita kepada Tuhan sehingga Tuhan yang akan membimbing dan mengajari hidupnya. Doa ini berarti kita menyerahkan seluruh kehidupan anak-anak kepada Tuhan saja.
2.      Berdoalah untuk masa depan anak-anak. Mendoakan masa depan anak-anak kita sangat penting, agar masa depan yang akan diraih anak tersebutsesuai dengan kehendak Tuhan bukan sesaui keinginan anak maupun orang tua.
3.      Berdoalah untuk pergaulannya. Sudah manjadi rahasia umum kalau saat ini ada begitu banyak pergaulan yang membuat generasi muda kita menjadi hancur. Oleh karena itu bapa juga harus selalu medoakan pergaulan anaknya agar tetap dijalan yang benar.
Sikap Bapa Saat Berdoa
            Sikap saat menucapkan doa kepada Tuhan harus menunjukan sikab seorang anak di depan bapanya. Alm. Pdt. A. Munthe mengatakan doa yang sungguh-sungguh itu tidak kaku tapi santai. Karena kuasa doa itu tergantung pada hubungan kita dengan Bapa Surgawi, tidak pada bentuk kalimat atau bentuk kata-katanya.
Doa Bapa Sebagai Insfirasi Anak
            Dalam Ulangan 6, dikatakan bahwa mengajarkan sesuatu kepada anak haruslah diulang-ulang. Selain itu sikap guru yang mengajar juga menentukan keberhasilan ajaran tersebut. Bapa sebagai guru dapat menjadi insfirasi anak dalam berdoa dengan cara, berdoalah bersama anak kita, tanyakan kepadanya apa yang mau didoakan tentang masa depan dan kehidupannya, apa masalah yang sedang dihadapinya. Peganglah tangan anak kita, jika masih kecil rengkulah dia dalam berdoa. Ini akan membuat anak akan semakin terinsirasi dengan bapannya dalam berdoa. Selamat mencoba. (PKPW GBKP Runggun Limang, Klasis Tigabinanga)