Minggu, 07 November 2010

Gempa Sinabung Sebagai Berometer Iman

Gempa Sinabung Sebagai Berometer Iman

Menurut penelitian beberapa ahli teologia, GBKP mempunyai kualitas jemaat yang rendah, 40% dari jumlah keseluruhan anggota jemaat yang ada yang setiap minggunya datang ke-gereja. padahal bila kita renungkan dan kita kita "pegermetken"' hanya kegerejalah contoh ketaatan yang paling sederhana. Ada orabg yang mengatakan kalau kegereja saja yang hanya seminggu sekali tidak bisa dilakukan, bagaimana mungkin denga perbuatan yang lain yang mencerminkan kita sebagai orang Kristen. contoh: tidak mungkin orang yang malas kegereja rajin mengikuti PJJ. semoga pendapat saya ini salah !
1. Sinabung sebagai alat Tuhan agar kita instrofeksi diri
Tentu ada banyak akibat dari meletusnya gunung sinabung, mulai dari hilangnyaharta sampai hilangnya Iman.
hilangnya harta. yang kami lihat, kepanikan membuat orang tidak mementingkan hartanya. demi menyelamatkan diri dia tidak memperdulikah ladang dan ternaknya, yang mengakibatkan mereka harus kehilangan hartanya tersebut. ada juga orang-orang yang tidak bertanggung jawab mengambil kesempatan ini untuk mencuri dari kampung yang ditinggalkan. ini semuanya tentu mengakibatkan para pengungsi kehilangan hartanya dan menjadikannya miskin.
yang kedua hilang adalah hilangnya Iman. banyak pengungsi yang mengatakan bahwa Tuhan tidak adil dan tidak sayang pada mereka.hal ini mereka katakan karena terlalu berat. oleh karena itu ada beberapa orang yang berinisiatif untuk mencari ilah-ilah yang lain yang ereka rasakan dapat mengurangi bebannya, misalnya dengan menyembah nini sinabung. ada juga yang merasa terpaksa ikut karena takut di tuduh tidak peduli dengan kampungnya jika tidak ikut menyembah nini sinabung.

2.Sinabung dalanta Robah
A. Bagi petinggi-petinggi gereja
sadar atau tidak sadar kita semua harus memeriksa diri, apa yang sudah kita lakukan untuk meningkatkan iman jemaat kita. lebih 100 thn umur GBKP tapi imanya seperti anak ingusan. kami tidak menyalahkan siapapun, tetapi inilah renungkan ynag harus kita renungkan menurut hemat kami.

B. Bagi pelayan-pelayan gereja.
menurut hemat saya petinggi dan pelayan agak berbeda perannya walapun sama-sama melayani di jemaat yang sama. melayani dengan tulus tidaklah mudah terlebih memiliki jemaat yang besar dengan medan pelayanan yang tidak mudah. sama seperti Kristus yang harus menyerahkan dirinya dengan tulus tanpa pamrih, selayaknya para pelayan juga melakukan pelayanannya dengan tulus walau seperti kami katakan tidak mudah dengan berbagai kritikan dan ocehan yang terkadang mematahkan semangat kita. mari melayani dengan memandang pada salib Kristus maka kita akan dihiburnya.

C. Bagi jemaat GBKP
anda dan saya adalah jemaat Tuhan, tidak ada bedanya. cuman yang membedakan kita satu sama lain ialah bagaimana kita memaknai hidup dan seberapa besar iman Kita kepada Kristus. bukan kami mengatakan kami lebih beriman, tetapi yang membedakan kita dengan sesama kita menurut hemat kami adalah iman yang kita miliki. iman hanya bisa dilihat dari seberapa banyak anda melakukan perbuatan untuk memuliakan Kristus. menurut informasi yang kami terima, 10 menit berdoa dalam satu hari berarti anda telah memiliki iman yang baik (ini kebiasaan orang Kristen di Korea).

memang tidak dapat saya pungkiri, sudah banyak perbuatan kita untuk menunjukan kasih kita kepada saudara kita yang ada di lereng sinabung, baik materi moril dan tenaga. tetapi satu hal yang harus kita renungkan adalah apakah kita juga mau agar teman-teman kita yang sudah lari dari Tuhan diselamatkan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar